Iman + perbuatan

Iman pada dasarnya mati jika tidak disertai dengan perbuatan. Iman yang dilandasi perbuatan-perbuatan itulah buah-buah Roh. Buah Roh adalah buahnya Roh Kudus seperti halnya apel buahnya pohon apel. Jika itu buahnya Roh Kudus berarti dia berhubungan dengan Roh Kudus. Buah Roh bukan buah yang bisa dilihat dengan mata jasmani karena dikerjakan dengan iman. Jadi, ibarat buah apel berasal dari pohonnya apel, begitu  juga dengan buah Roh berasal dari pohonnya Roh.  Dan kalau ada pohonnya berarti ada akarnya. Akarnnya adalah akar dari pohon Roh itu. Dan juga jika ada akarnya berarti harus ada benih. Sehingga prosesnya adalah benih-akar-pohon-buah. Benih itu berasal dari Roh Kudus dan Roh Kudus berasal dari Allah. Sama seperti seorang anak berasal dari orangtua. Begitu juga dengan benih itu berasal dari Roh Kudus dan Roh Kudus berasal dari Allah. Benih ilahi itu berasal dari Allah (1 Yohanes 3:9). Oleh karena itu, kita harus lahir dari Allah supaya kita mewarisi benihnya Allah. Kalau kita lahir dari Allah, kita memiliki benih ilahi. Bagaimana lahir dari Allah? Ada beberapa proses yang terjadi sebelum menghasilkan buah itu.

            Untuk menghasilkan benih, harus dengan jenis yang berbeda seperti anak dihasilkan dari dua orang yang berbeda jenis. Benih itu adalah kerja Roh Kudus dan kuasa Allah dan Dialah yang membuahi benih itu (Lukas 1:34-35). Allah memakai Maria untuk melahirkan Yesus Kristus ke dunia. Yesus Kristus lahir dari pertemuan benih Roh Kudus dengan benihnya Maria. Jika ada orang yang lahir dari Allah maka harus ada pertemuan antara dua benih. Seperti benih Maria dengan benih Roh Kudus menghasilkan Kristus. Manusia juga begitu, untuk lahir dari Allah harus ada dua benih yang bertemu. Yohanes 3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Jadi, yang pertama adalah lahir dari air dan Roh. Lahir dari air dan Roh dipersatukan menghasilkan benih ilahi. Roh berfungsi untuk mencurahkan kasih Allah (Roma 5:5). Roh itu mencurahkan atau memasukkan sesuatu ke dalam hati kita. seperti Ia masuk ke dalam rahimmnya Maria menaunginya sehingga menghasilkan Yesus Kristus. Roh Kudus masuk ke dalam hati kita untuk mencurahkan kasih Allah ke dalam hati setiap manusia yang percaya. Jadi, hati ini adalah tempat pertemuan benih dan tempat dimana Roh Kudus mencurahkan kasih Allah.

            Kasih Allah itu adalah Anak yang tunggal Allah yaitu Yesus Kristus (1 Yohanes 3:16). Kasih Allah itu bukan materi dan bukan juga benda melainkan pribadi yaitu Kristus. Kasih itu ada supaya kita hidup olehNya (1 Yohanes 4:9-10). Dan Allah mengutus Anak-Nya untuk pendamaian dosa-dosa kita. Inilah penebusan Kristus, kasihnNya adalah menyerahkan nyawa-Nya bagi dosa-dosa kita. Kristus telah menyerahkan nyawanya untuk pendamaian dosa-dosa kita (1 Yohanes 3:16). Jadi, kasih Allah itu adalah nyawa-Nya Kristus. Dan nyawa Kristus sama dengan darah dan daging Kristus (Yohanes 6:54-56), sebab di dalam darah dan daging ada nyawa.

Bagaimana supaya darah dan daging itu bekerja di dalam hidup kita?

Darah dan daging itu harus dimakan dan diminum. Nyawa Kristus yakni darah dan daging itu harus dimasukkan ke dalam hati supaya menyatu di dalam dirimu. Dengan makan dan minum darah dan daging Kristus akan menyatukan kita dengan Kristus (Roma 6:3-5).  Penyatuan dengan darah dan daging Kristus inilah yang disebut dengan baptisan. Dengan baptisan, kita akan menyatu dengan Kristus yaitu bersatu dengan kematiaan-Nya, penguburan-Nya, dan kebangkitan-Nya.  Inilah nyawa yang diserahkan itu, makan dan minum darah dan daging Kristus dengan cara baptisan.

Sehingga untuk berbuah bagi Allah, kita perlu menjadi miliknya Kristus (Roma 7:4). Peristiwa baptisan adalah peristiwa perkawinan secara roh dipersatukan dengan Kristus dan menjadi miliknya Kristus.

Lahir baru itu adalah lahir dari air dan Roh dimana air itu yakni baptisan kita dikawinkan dengan Kristus. Seperti suami isteri dipersatukan, begitu juga dengan lahir baru. Manusia dipersatukan dengan Kristus di dalam sakramen baptisan yaitu manunggal dengan kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus. Kita menang seperti Kristus menang mengalahkan kematian, iblis, dan maut. Semua ini dikerjakan oleh kasih karunia melalui iman (Efesus 2:8). Anugerah Allah ditambah dengan iman akan mempersatukan. Iman adalah benih manusia. Meskipun iman merupakan sesuatu hal yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini, akan tetapi iman itu mati jika tidak dipersatukan dengan anugerah Allah. Karena dalam Efesus 2:1 mengatakan bahwa  “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu”. Jadi semua roh manusia sebelum dipersatukan dengan anugerah Allah telah mati. 1 Yohanes 4:15; 1 Yohanes 5:1 berkata bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus lahir dari Allah. Meskipun semua orang percaya bahwa Allah itu esa. Akan tetapi jika mereka tidak percaya kepada anugerah Allah  yaitu Yesus Kristus, maka imannya tetap mati. Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali iman yang sudah mati itu, kita mesti mengakui bahwa Yesus adalah Kristus sebab Dia adalah Anak Allah yang mati, dikubur, dan bangkit. Yesus memiliki dua esensi dalam dirinya yaitu keAllahhan dan kemanusiaan. Jika Yesus tidak memiliki keilahian maka Dia tidak bisa bangkit dan jika dia tidak memiliki tubuh kemanusiaan, dia juga gak bisa mati karena tidak memiliki tubuh sehingga tidak ada kebangkitan jika tidak ada kematian. Oleh karena itu, Yesus mengambil dua esensi yaitu kepenuhan kemanusiaan dan kepenuhan keilahian. Sehingga Yesus bisa mati dan bangkit mengalahkan maut, kematian, dan iblis.

Baptisan itu harus dilandasi dengan iman. Karena Markus 16:16 mengatakan “Siapa percaya dan dibaptis, ia diselamatkan”. Jadi, bukan hanya percaya saja, melainkan ia juga memberi diri dibatis.

Jadi, kalau kita menghasilkan buah Roh ini, maka yang perlu kita lakukan adalah baca firman. Dengan baca firman maka hatimu semakin diperbaharui oleh Roh Kudus. Hatimu sebagai tempat tumbuhnya benih itu. agar benih itu semakin subur sampai benih itu menjadi akar dan menjadi pohon (Yohanes 12:23-24). Akar dari pohon itu tumbuh di dalam hati kita. dan dengan membaca firman itu, kita sedang merawat benih itu. artinya kita sedang merawat iman kita yaitu benih ilhai itu. kita harus menyiram, memupuk iman kita supaya benih itu berakar, bertumbuh, dan berbuah. Sehingga ketika kita menjadi milik Kristus kita harus menyalibkan keinginan daging kita. supaya biji itu mati  dan dapat bertumbuh. Benih yang sudah menjadi pohon itu setiap hari mesti bertumbuh, dengan pertobatan dan mematikan keinginan-keinginan daging yang dilakukan ssecara terus-menerus.

Aplikasi:

  1. Tekun dalam pertobatan
  2. Harus bisa menguasai keinginan daging kita
  3. Hidup saleh
  4. Jika kita hidup kudus dalam pertobatan setiap hari akan menghasilkan buah Roh yaitu perbuatan kasih. Iman + perbuatan akan menghasilkan kesucian dan kasih.

Diterbitkan oleh mercykristini

Re

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai